Kamis, 27 Oktober 2011

DREADLOCK HAIRS

Rambut gimbal merupakan salah satu jenis hairstyle yang sekarang mulai mendunia. Rambut yang tidak terawat, kemudian rambut akan mulai menyatu bersama membentuk knot dan menjadi kusut, itulah yang disebut gimbal atau dreadlocks, demikian menurut artikel yang berjudul “DreadLockZ Hair Style” di situs http://kaskus.us/.


GhieRastafara, dalam artikelnya berjudul “Bob Marley, Nabi Para Rasta” (http://bluegaz.com) menyebutkan bahwa rambut gimbal sendiri sudah dikenal sejak tahun 2500 SM. Berawal dari masa Mesir Kuno dan secara kultural, banyak suku asli di Afrika, Australia dan New Guinea yang dikenal dengan rambut gimbalnya. Dan secara religi, rambut gimbal diyakini oleh masyarakat di India sebagai pengingkaran pada penampilan fisik. Pada era industri, rambut gimbal mulai sulit ditemukan di daerah Barat. Namun, masyarakat negro di Jamaika semakin antusias terhadap dreadlocks.


Saat rastafarianisme menjadi religi yang dianut oleh kelompok Dreads (pengikut dreadlocks), dreadlocks menjadi simbolisasi sosial rasta (pengikut ajaran Rastafari). Kelompok Rasta menambahkan makna rambut gimbal sebagai pembeda dari “baldhead” (sebutan untuk orang kulit putih berambut pirang), yang mereka golongkan sebagai kaum Babylon – istilah untuk penguasa penindas. Sekitar pertengahan tahun 1960-an, kelompok Rasta dipindahkan ke daerah Kingston, tempat di mana musik reggae lahir pada tahun 1968.


Ketika musik reggae mulai memasuki industri musik global, Bob Marley dan rambut gimbalnya muncul sebagai ikon yang mendunia. Sebagian besar orang menganggap bahwa musik reggae-lah yang melahirkan trend dreadlocks. Oleh karena itu, dreadlocks sekarang mulai diidentikkan dengan musik reggae. Sebagian masyarakat memanggil orang-orang gimbal dengan sebutan Rastaman, orang yang menganut ajaran Rastafarian.


Pesan yang ingin disampaikan oleh para kaum pengikut dreadlocks, “Dread”, dari rambut gimbalnya belum tentu mempunyai makna yang sama dengan apa yang diterima oleh masyarakat awam, pada umumnya. Sebagian besar masyarakat lebih menilai bahwa orang gimbal itu cenderung bersikap cuek, bertindak semaunya (tetapi tidak dalam bentuk kekerasan), dan juga jorok karena penampilannya yang tidak rapi, dengan rambut yang terlihat seperti tidak pernah dikeramas. Bahkan secara ekstrim, masyarakat beranggapan bahwa orang gimbal itu diidentikkan dengan ganja. Hal ini disebabkan adanya ajaran Rastafarian yang melibatkan ganja dalam acara ritualnya.


Konon, rambut gimbal sudah di kenal sejak tahun 2500 SM. Sosok seorang firaun dari masa Mesir Kuno yang bernama Tuntankhmen, digambarkan memelihara rambut gimbal. Demikian juga Dewa Shiwa dalam agama Hindu. Secara kultural, sejak beratus tahun yang lalu banyak suku asli Afrika, Austeralia, dan New Guinea yang sudah terkenal dengan rambut gimbalnya. Membiarkan rambut tumbuh memanjang tanpa perawatan, sehingga akhirnya saling membelit membentuk gimbal. Hal tersebut memang telah menjadi bagian praktek gerakan-gerakan spiritualitas di kebudayaan Barat maupun Timur. Kaum Nazarit di Barat dan para penganut Yogi, Gyani dan Tapasvi dari segala sekte di India, memiliki rambut gimbal yang dimaksudkan dimaksudkan sebagai pengingkaran pada penampilan fisik, meningkatkan daya tahan tubuh, kekuatan mental spiritual dan supernatural. Keyakinan tersebut di latarbelakangii kepercayaan bahwa energi mental dan spiritual manusia keluar melalui ubun-ubun dan rambut, sehingga ketika rambut terkunci belitan maka energi itu akan tertahan dalam tubuh.


Seiring dimulainya masa industrial pada abad ke 19, rambut gimbal mulai sulit ditemui di daerah Barat. Sampai ketika pada tahun 1941 Marcus Garvey memperkenalkan gerakan religi dan penyadaran identitas kulit hitam, aspek spiritualitas rambut gimbal dalam agama Hindu dan kaum tribal Afrika diadopsi oleh pengikut gerakan ini. Mereka menyebut diri sebagai kaum Dread, untuk menyatakan bahwa mereka memiliki rasa gentar dan hormat (dread) pada Tuhan. Rambut gimbal para Dread inilah yang memunculkan istilah dreadlocks, tatanan rambut para para Dread. Saat rastafarianisme menjadi religi yang diyakini kelompok ini pada tahun 1930-an dreadlocks juga menjelma menjadi simbolisasi sosial rasta (pengikut ajaran Rastafari) simbolisasi ini kental terlihat ketika tahun 1930-an Jamaika mengalami gejolak sosial dan politik. Mereka memiliki tatanan nilai dan praktek keagamaan tersendiri termasuk memelihara rambut gimbal.


Secara sosial, rastafari adalah suatu tanggapan terhadap penyangkalan realis terhadap orang-orang kulit hitam sebagaimana yang dialami Jamaika, ketika pada tahun 1930-an orang-orang kulit hitam berada pada tingkat tatanan sosial paling bawah, sementara orang-orang kulit putih berada paling atas.


Rastafari berusaha hidup dekat dengan alam. Rambut gimbal (dreadlocks) dilihat sebagai bagian dari kenaturalan. Dalam kultur rasta rambut gimbal mengandung filosofi. Dalam proses menjalin rambut hingga menjadi gimbal itu terkandung semacam perjalanan jiwa, pikiran, dan spiritual. Proses menjalin rambut gimbal itu mengajarkan mereka untuk bersabar dalam menghadapi segala sesuatu.


Rastafarian


1. Asal Usul


Rastafarian muncul sebagai gerakan orang kulit hitam yang menganggap Afrika sebagai tempat kelahiran Raja Haile Selassie. Rastafari berasal dari nama sang kaisar Tafari Makkonen. Tafari Mokkanen adalah titisan dari raja salomon yang mewarisi tahta kerajaan. Gerakan Rastafarian tumbuh dari rakyat yang menderita yang dialami keturunan budak-budak Afrika di Jamaika. Rastafarian menunjukkan penindasan pada Babylon sebagai sumber pernyataan perbudakan dan dari kekuasaan kebudayaan semua orang kulit hitam harus mengatasinya. Dan ajaran ini banyak berkembang di kalangan masyarakat miskin dan yang tertindas.


Rastafarian dianggap sebagai sebuah kepercayaan yang lahir dari Benua Amerika yaitu Afrika, tepatnya di Ethiopia. Di Jamaika mempunyai penganut terbanyak di dunia dibandingkan negara-negara lainnya tepatnya di Kepulauan Karibia. Dan mayoritas penduduknya berkulit hitam.


Simbol-simbol yang digunakan dalam Rastafarian , yaitu :


· Merah berarti kemenangan gereja yakni gereja Rasta,juga memiliki symbol sebagai darah martir yang menitik dalam sejarah perjuangan Rasta dan orang kulit hitam demi pembebasan.


· Hitam berarti merepresentasikan warna Afrika


· Hijau berarti merepresentasikan keindahan dan tetumbuhan Ethiopia, tanah yang dijanjikan.


· Kuning berarti melambangkan kesejahteraan.


2. Ajaran


Ajaran Rastafarian bersandarkan pada falsafah hidup dan alam. Ajaran ini sangat berbeda dengan ajaran yang berada dalam dunia Barat atau modern. Selain itu, mereka juga sangat menentang agama Kristen dan Keuskupan Paus. Ajaran Rastafarian lebih mengacu pada Kristenitas dan Judaisme Black messianic yang dikelompokkan dalam berbagai bidang, pemujaan religius, sebuah agama atau sekte.


Mereka percaya bahwa di dalam ajaran Rastafarian percaya bahwa ada 3 istana Rastafari yaitu Nyahbinghi, Bob Ashanti, dan Kedua belas Suku Israel, yang mempercayai Jah atau Yehovah sebagai Tuhan.Kata Yehovah sendiri mereka ambil dari Mazmur 68:4 dalam ALkitab versi Raja James dan bagian dari tritunggal Kudus. Ajaran ini sendiri diambil dari nama seseorang kaisar Ethiopia atau raja dari keturunan para raja-raja Salomon yang masih tersisa.


Di dalam ajaran Rastafarian lebih banyak menggunakan logika dan akal. Rastafarian bisa dikatakan adalah ajaran atau pencapaian hasil dari meditasi yang tinggi. Selain itu ajaran ini juga mengambil beberapa referensi dari kitab suci Injil.


Ketika Rastafarian muncul kebanyakan dari penganutnya menganggap ajaran ini merupakan suatu agama, yang pada akhirnya mereka menganggap ajaran Rastafarian ini lebih cenderung pada sebuah doktrin atau sekte belaka. Bahkan kebanyakan dari mereka menganggap ajaran Rastafarian adalah sebuah “Jala Hidup“ belaka. Dan salah satu jalan kehidupan itu adalah ganja.


Ganja digunakan dalam keagamaan mereka.Ganja dianggap menjadi suatu jalan atau penghubung mereka untuk mendekatkan diri pada Jehovah atau Jah yang mereka anggap Tuhan. Ketika mereka menghisap ganja, kaum Rastafarian merasa bahwa mereka berada di jalan yang benar. Meditasi untuk lebih memahami arti hidup dan alam sekitar. Hal seperti ini mereka percaya lebih memberi kekuatan pada tubuh daripada harus mengkonsumsi makanan atau minuman yang sudah diolah terlebih dahulu.


Selain mengkonsumsi ganja, kaum Rastafarian identik dengan rambut gimbal, yang mereka sebut dengan Dread Lock. Rastafari yang mengharuskan mereka untuk memanjangkan rambut mereka tanpa dipotong atau disisir. Bagi ajaran Rastafari, membiarkan rambut tumbuh di seluruh tubuh tanpa harus mencukurnya adalah sebuah anugerah dari Tuhan. Oleh karena itu, mereka membiarkan rambut dan janggutnya tidak terawat. Itu merupakan cara untuk membuktikan diri akan kebebasan dan pemberontakan.


Bahasa asli yang dipergunakan oleh kaum Rastafarian adalah bahasa Amharik. Bahasa yang mengindentikkan diri bahwa mereka adalah penganut Rastafari yang berasal dari tanah Ethiopia.


3. Tokoh-tokohnya


Menurut buku “Dunia dalam Ganja“ yang ditulis oleh Abdul Khaliq (2007), tokoh-tokoh dalam ajaran rastafarian, antara lain:


§ Kaisar Haile Selassie ( 1898-1974)


Sang kaisar begitu dihormati dan dijunjung tinggi. Dia seperti Nabi. Setiap ucapannya adalah sabda yang menjadi panutan dan dituruti oleh penganutnya. Kaisar Haile sendiri mempunyai aura mistis yang menjadikannya dipercaya oleh umat Rastafarian, bahwa memang benar dia adalah utusan Jah atau Tuhan.


Kaisar Haile Selassie juga menyebarkan ajarannya, yaitu :


· Kaum Rastafari percaya bahwa Tuhan adalah roh dan roh tersebut bermanifestasi kepada Yang Mulia Kaisar Emperor Haile Selassie I.


· Kaum Rastafari meyakini bahwa Yesus adalah keturunan langsung raja Daud dan berkulit hitam


· Kaum Rastafari meyakini bahwa dinasti Sulaiman Ethiopia merupakan reprentasi langsung raja Daud


· Kaum Rastafarian yakin bahwa mereka adalah suku asli Israel yang hilang, yang diceraiberaikan oleh Babylon hinga kemunculan Yang Mulia Kaisar Haile Selassie I.


· Kaum Rastafarian yakin bahwa Tuhan akan mengembalikan mereka ke Zion atau Ethiopia.


· Kaum Rastafarian yakin bahwa Ethiopia adalah tanah perjanjian dan surga di bumi.


§ Marcus Garvey


Yang lebih dikenal dengan nama Bob Marley. Ia lebih dikenal luas sebagai bintang musik reggae. Bob Marley ialah anggota gerakan Rastafarian.


Bob Marley diangkat menjadi nabi Rastafarianisme, pada tahun 1975 diberi gelar Yang Mulia Robert Nesta Marley. Dan beberapa bulan sebelum kematiannya, Marley dibaptis ke dalam gereja ortodok Ethiopia dan mendapat nama Berhane Selassie.


Ajaran Rastafarian di Jamaika dibawa oleh Marcus Garvey pada tahun 1930-an. Garvey adalah politisi kaum kulit hitam di Afrika. Ajaran yang diberikan Garvey sangat mendunia dan mempengaruhi serta mempunyai dampak yang besar bagi pergerakan kaum kulit hitam di segala penjuru dunia.


Menurut Ardini dalam “Merentang Riwayat Reggae” (http:// http://arifkisoenam.wordpress.com/), asal mula kata “reggae” diduga berasal dari Bahasa Afrika, yaitu “ragged”, yang artinya adalah gerak kagok-seperti hentak badan pada orang yang menari dengan iringan musik ska atau reggae). Irama musik reggae dipengaruhi unsur musik R&B (yang berasal dari New Orleans), Soul, Rock, ritmik Afro-Caribean (Calypso, Merengue, Rhumba) dan musik rakyat Jamaika (Mento, yang kaya dengan irama Afrika).


Musik reggae dapat membuat pendengarnya terhanyut karena iramanya yang dinamis. Mereka bahkan dapat menghayati setiap lirik yang ada dalam musik reggae tersebut. Para pendengarnya benar-benar terbawa oleh alunan musik reggae tersebut.


Akhir-akhir ini timbul asumsi bahwa orang gimbal identik dengan musik reggae. Asumsi itu muncul ketika musik reggae mulai mendunia pada akhir tahun 1970-an. Bob Marley dan rambut gimbalnya kemudian muncul sebagai ikon dari musik reggae yang disukai banyak orang. Dreadlock yang “dibawa” oleh Bob Marley kemudian menjadi trend baru dalam tatanan rambut dan cenderung lepas dari makna spiritualitasnya.


Hal di atas membuat masyarakat beranggapan bahwa para pemusik reggae-lah yang melahirkan gaya rambut bersilang-belit (locks) itu. Padahal, rambut gimbal atau dreadlock itu sendiri telah ada jauh sebelum masuknya musik reggae. Lagipula, Bob Marley sudah menggimbalkan rambutnya karena dia menganut ajaran Rastafarian. Karena Bob Marley yang membawa musik reggae masuk ke dunia musik internasional, maka dia dan rambut gimbalnya membawa pengaruh yang besar bagi masyarakat dunia, khususnya dalam gaya musik reggae.


Namun, perlu diberi catatan bahwa memang orang yang gimbal sebagian besar adalah penggemar musik reggae. Namun, penggemar musik reggae tidaklah harus orang yang berambut gimbal.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

About Me

Foto Saya
dilaDB
hellooo, u can call me DILA, im just ordinary n simple girl :) NO DRUNK AND DRUGS !! but cigarretes yuhuuu ~~~ >,< freak
Lihat profil lengkapku

Template by:

Free Blog Templates