Jumat, 09 Desember 2011

DIDJERIDU

Album foto: Alat Musik Reggae (Istimewa)
Seruu.com - Didjeridu atau yang dalam istilah bahasa asing lebih dikenal dengan Didgeridoo adalah merupakan alat musik tiup penduduk asli Aborigin, Australia yang tepatnya berasal dari bagian Utara Australia. Alat musik ini oleh penduduk asli dikenal dengan nama Yidaki. Didjeridu biasanya dibuat dengan kayu jati asli dan dipahat berbentuk silinder atau cenderung kerucut, serta berukuran panjang sekitar satu sampai dua meter dan jarang sekali memiliki ukuran yang lebih pendek atau lebih panjang dari itu. Pada umumnya, semakin panjang alat musik ini nadanya pun semakin rendah. Para pemain tradisional Aborigin lebih menyukai kunci nada antara D ke F# (F kres).
Pada masa lalu, alat musik tiup ini belum akrab di kalangan para penikmat musik. Kemudian setelah sebuah kelompok musik yang memiliki aliran musik Acid Jazz dari InggrisJamiroquai menjadikannya sebagai instrumen brass section di dalam albumnya yang bertajuk Synchronized pada tahun 1994. Dunia mulai mengetahui bahwa alat musik ini ternyata bisa disatukan dengan musik modern. Dan beberapa pemain didjeridu yang telah terkemuka di belahan dunia di antaranya G. Chaloupka,  Jonathan Cope, K. Kennedy, T. A. Jones dan D. Lindner.
Pertama yang harus dilakukan sebelum memainkan alat musik ini adalah melatih pernafasan lewat mulut terlebih dahulu. Hal tersebut dilakukan karena instrumen ini merupakan instrumen yang dimainkan dengan cara ditiup. Selanjutnya, melatih mulut sambil meniup hingga bersuara (Bum). Dengan menggunakan helaan nafas yang rileks, dimulai dengan cara meniup tanpa ada suara dari mulut  melainkan menggetaran bibir. Setelah hal tersebut sudah dilakukan, kemudian praktekkan hal yang sama pada selonsong tiup instrumen Didjeridu.
Di dalam aransemen musik Reggae, Didjeridu digunakan untuk menghasilkan bunyi-bunyian dari irama yang mengelilingi suasana (ambient break beats), hingga ke tribal drum dan bass. Mengingat style musik Jamaika yang berdasar pada musik Soul dengan ritem yang terbalik dan jalinan bass yang menonjol. Kesimpulannya, Didjeridu mengemukakan suatu tenaga asli dari teknik meniup yang disesuaikan dengan panjang didjeridu itu sendiri, karena semakin panjang ukurannya semakin rendah juga nada yang dihasilkannya sesuai dengan ketukan dalam irama musik Reggae.
Adapun manfaat lain dari memainkan alat musik asli suku Aborigin dari Australia ini ialah dapat mengurangi masalah gangguan tidur, seperti berlatih menyanyi yang juga memiliki manfaat yang sama. Para peneliti dari Swiss menemukan bahwa dengan latihan rutin meniup instrumen tersebut selama 25 menit setiap hari, dapat mengatasi serangan apnoea. Penderita apnoea tidak dapat menikmati tidur dengan nyaman. Penderitanya sering kali terjaga secara tiba-tiba dari tidurnya karena tidak dapat bernafas. Hal tersebut terjadi akibat tertutupnya lubang tenggorokan oleh jaringan lunak dibagian pangkal tenggorokan. Sekitar lima persen penduduk dunia terkena kelainan tersebut.
Di Indonesia ada seorang pengrajin atau pembuat alat musik didjeridu, yaitu Endar. Lelaki asal Jatinangor, Bandung ini tampaknya mengambil berkah dari populernya alat musik ini. Tak menutup kemungkinan didjeridu yang beredar di luar negeri tersebut salah satunya adalah hasil polesan Endar. Pasalnya, tidak sedikit hasil karyanya yang sudah melanglang buana ke luar negeri, seperti Taiwan, Singapura dan Jepang. Selain di berbagai wilayah Indonesia seperti Jakarta, Yogyakarta, Lombok, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan dan Batam

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

About Me

Foto Saya
dilaDB
hellooo, u can call me DILA, im just ordinary n simple girl :) NO DRUNK AND DRUGS !! but cigarretes yuhuuu ~~~ >,< freak
Lihat profil lengkapku

Template by:

Free Blog Templates