Jumat, 09 Desember 2011

Lee Scratch Perry, Musisi Reggae Eksentrik yang Jenius

Album foto: Profil Reggae Internasional (Istimewa)
Seruu.com - Lee ‘Scratch’ Perry yang terlahir dengan nama Hugh Rainford Perry, 20 Maret 1936 di Jamaika mengatakan,“Cara bertahan hidup adalah mendapatkan pegangan hidup dan itu ku dapatkan dari getaran spiritual di dalam jiwaku”. “Mulai saat itu aku mengatakan kepada diriku, bahwa aku harus menciptakan musik spiritual”. “Lalu datanglah kemudian sebuah musik yang mereka sebut Reggae” .
The Upsetter mewakili kehidupan dan karya musik Lee ‘Scratch’ Perry yang mengambil kultus tema dari seorang produser legendaris ini ke layar lebar (London, 6 Februari 2009). Dengan konsep yang menarik, walaupun harus diakui secara keseluruhan belum tentu hasilnya bisa memuaskan semua orang. Film ini ditulis dan disutradarai oleh Adam Bhala Lough dan Ethan Higbee, yang menyajikan sebagian dari sisi kehidupan Lee Perry saja. Yaitu dengan versi yang lebih singkat, menceritakan tentang kisah yang melibatkan David Katz dalam perjalanannya bersama People Funny Boy. Melalui sebuah kolase dari berbagai rekaman arsip, musik vintage dan beberapa saat yang sekarang menjadi mengejutkan. Sekarang seperti terasa pedih menggores, terlihat mabuk namun tidak berbahaya tepatnya eksentrik. Dan film ini kini seperti memperlihatkan kembali tentang kehidupannya yang penuh keceriaan.
Sedangkan dari sisi positifnya, tidak mungkin seseorang meluangkan waktu untuk menonton film ini, bila orang tersebut tidak terkesan dengan karya-karya Perry. Mungkin Anda pernah mendengar beberapa karya dari hasil rekamannya yang di produksi pada awal 1970-an sebut saja People Funny Boy. Sound yang terdengar renyah dan bunyi asli perkusi yang terdengar roots dihasilkannya saat bekerja sama dengan  The Gatherers, dan tentu saja konsep bunyi saat munculnya sound yang akhirnya disebut sub-akuatik saat bersama dengan Junior Delgado dan The Congos.
Pada tahun 2003, Perry memenangkan Grammy Award untuk kategori Album Reggae Terbaik dengan albumnya ET Jamaika dan kemudian pada tahun 2004, majalah Rolling Stone menempatkan Perry pada daftar peringkat 100 artis terbesar sepanjang masa. Dengan kondisi tersebut Perry cukup menikmati hidupnya walaupun sebagian besar orang dan musisi dunia mengatakan konsep musiknya tidak proporsional, namun tak sedikit pula yang memberikan pujian baik dari Jamaika maupun dari luar Jamaika berbanding dengan sebagian besar pemain kunci klasik Reggae lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

About Me

Foto Saya
dilaDB
hellooo, u can call me DILA, im just ordinary n simple girl :) NO DRUNK AND DRUGS !! but cigarretes yuhuuu ~~~ >,< freak
Lihat profil lengkapku

Template by:

Free Blog Templates